Rabu, 05 September 2012

Peter Answer Menjawab dengan Virtual Tarot


Ini ada website yang bisa anda pakai buat ngerjain teman anda :D Namanya Peter Answers – Virtual Tarot. Website ini meng-klaim mampu menjawab semua pertanyaan anda, apa saja! Nah, anda bisa membuat teman anda terbengong-bengong, sama seperti saya terbengong-bengong waktu dikerjain teman saya. :oops:
Sebelum anda bertanya, anda diwajibkan untuk membuat petisi seperti: Peter, please answer the following question: atau Peter, please answer:. Anda tuliskan petisinya di textbox Petition:, kemudian anda tuliskan pertanyaan anda di textbox Question:.
peter answers virtual tarot
Langsung aja to the point ya, rahasianya begini:
  1. Di textbox Petition:, sebelum anda mengetikkan petisi, tekan dulu tanda titik ( . ) di keyboard anda. Maka akan muncul huruf P di textbox Petition: tadi.
  2. Kemudian setelah anda tekan tanda titik, anda ketikkan jawaban yang anda inginkan untuk muncul! Misalnya anda ketik “Jimmy lagi pakai baju warna hitam”. Nah ini rahasianya, walaupun anda mengetikkan “Jimmy lagi pakai baju warna hitam”, tapi yang muncul di textbox Petition tadi adalah “Peter, please answer the following question:” :grin2:
  3. Karena jumlah huruf di kalimat Jimmy lagi pakai baju warna hitam lebih sedikit daripada jumlah huruf di kalimat Peter, please answer the following question: , selesai anda mengetikkan jawaban teruskan saja dengan menekan tombol tanda titik.
  4. Kemudian anda ketikkan pertanyaan anda di textbox Question:. Misalnya berdasarkan contoh di atas, ketik “Jimmy lagi pakai baju warna apa?”
  5. Akhiri pertanyaan anda dengan tanda tanya atau tekan tombol Enter. Maka jawaban yang muncul adalah jawaban yang sudah anda ketik tadi. :thumb3:
Cara mainnya, pertama-tama suruh teman anda yang mencobanya, maka ia akan mengetikkan petisi Peter, please answer the following question: lalu mengetikkan pertanyaannya, dan akan dijawab bahwa si Peter ini belum bisa menjawab dengan berbagai alasan: anda harus bersabar, anda belum sepenuhnya percaya pada saya dan lain2.
Lalu anda maju ke komputer dan gunakan rahasia tadi :) Oh ya, untuk ngerjain teman anda, ada beberapa syarat:
  • Teman-teman anda harus berada satu ruangan dengan anda (ya iya lah)
  • Usakan teman anda tidak melihat apa yang anda ketik ketika anda bertanya pada si Peter.
  • Pastikan teman-teman yang mau anda kerjain belum pernah membaca postingan saya ini. :tongue1:
Have fun!

Fanfictio She's Gone Part 3

She's Gone Part 3


 
Malamnya saat aku sedag membaca bukuku ada sebuah pesan masuk, tapi aku hanya mengabaikannya aku berfikir mungkin itu dari kyuhyun atau yoori. Lalu ada pesan masuk lagi aku tetap mengabaikannya. Da kali ini ponselku berdering karena ada panggilan masuk dan aku juga hanya mengabaikkannya saja, karena aku paling benci di ganggu saat sedang asik membaca buku. Lalu untuk yang kesekian kallinya ponsel ku berdering yang membuatku benar-benar kesal kali ini, aku pun mengangkatnya “Ya! Kyuhyun oppa! Kenapa kau menggangguku sejak tadi?! Tenang saja aku tidak akan marah padamu jadi jangan menggangguku lagi!!” saat aku sudah ingin menutup telfon itu seseorang isebrang sana berkata “Aku bukan kyuhyun. Aku kim kibum.” Terang saja saat itu juga aku langsung meminta maaf padanya karena sudah memarahinya dan tentu saja bertanya kenapa dia bisa menelfon ku. “oh iya ada apa kau menelfonku?”
“aku.. hanya ingin menelfon saja. Waeyo? Apa tidak boleh?”
“Aniyeo. Tapi kau dapat dari siapa nomor ponsel ku?”
“Oh itu.. aku mendapatkannya dari jung yoori”
“Ah,sudah kuduga” jawabku
“Wae? Apa kau tidak menyukainya?”
“Gwaenchanayo.” Pintu kamarku diketuk “Yeojin-ah cepat keluar didepan ada henry.” Teriak donghae oppa dari luar kamarku
“Ne! Kibum-ssi mianhae aku tutup telfonnya ya teman ku sedang menunggu diluar.”
“Ne, gwaenchana.” Jawabnya yang dibarengi dengan sambungan yang terputus.

Aku keluar dari kamar dan bertanya pada donghae yang sedang asik nonton tv sejak tadi diruang keluarga. “Dimana henry oppa?”
“Dia didepan” jawab donghae oppa yang malah asik menatap layar televisi
“Kenpa tidak disuruh masuk?” tanyaku yang sedikit kesal karena diabaikan
“Dia blang ingin menunggu diluar saja.”
Aku pun langsung keluar rumah, benar saja henry sudah ada di depan rumah ku dan duduk di ayunan yang sering kunaiki. Aku menghampirinya, sepertinya ada yang sedang ia fikirkan karena aku tahu sekali tidak mungkin henry datang jam segini jika bukan ada yang ia fikirkan. Henry memang berasal dari cina dan dikorea ini dia hanya tinggal sendirian, jika ia sedang rindu keluarganya di cina dia pasti akan datang padaku atau pada kyuhyun. Aku bertany padanya ada apa “Ada apa?” tanya ku lembut dan duduk diayunan sebelahnya
“Aniyeo.”
“Waeyo? Ceritakan saja padaku” kataku sambil memperhatikannya
“Gwaenchanayo, aku hanya merasa kesepian saja.”
“Baiklah aku tidak akan memaksamu untuk bercerita.” Jawaku menyerah
Sejenak kami berdua larut dalam fikiran masing-masing, entah apa yang difikirkan oleh henry aku hanya menatapnya sesekali untuk memastikan perubahan pada raut wajahnya.
“Yeojin-ah bagaimana jika ibuku memintaku untuk kembali ke china?” tanyanya secara tiba-tiba. Aku yang tidak tahu hanya menjawab sekedarnya saja
“Molla. Apa eomma gege meminta seperti itu?”
“Sileo. Hanya saja malam ini perasaan ku sangat tidak enak.” Jawabnya yang kini matanya sudah menatap langit-langit kota seoul
“Gege merindukan eomma?”
“Ne, aku sangat rindu pada eomma.”
“Kenapa tidak telfon dan menanyakan kabar ahjumma?”
“Aku tidak ingin membuatnya khawatir.” Jawabnya denga mata yang sendu
“Aku tau perasaan mu ge” aku menjawabnya sambil tersenyum. Sejujurnya aku juga merindukan appa dan eomma ku mereka sekarang berada di busan. Sudah satu tahun  ini aku hanya tinggal dengan donghae oppa saja dirumah, appa dan eomma mengurusi pabrik yang baru saja dibuka satu tahun yang lalu dibusan. Memang sih satu minggu sekali appa dan eomma akan datang dan menginap, mereka juga bilang bahwa mandiri itu bagus untuk membuat aku dan oppa menjadi lebih dewasa.
Keesokan paginya aku keluar rumah sudah dengan pakaian lengkap dan rapih, hari ini aku berangkat sekolah sendiri karena donghae oppa mendadak ada urusan di kampusnya dan aku juga tidak mungkin menelfon henry untuk menjemputku karena bisa-bisa dia terlambat karena aku karena jarak rumah kami yang memang cukup jauh. Seperti biasa aku selalu menggunakan earphone ku dan mendengarkan lagu sambil berjalan menuju halte bus. Aku tidak sadar sejak tadi ada seseorang yag mengklaksonkan mobilnya padaku karena aku tidak mendengarnya jadi aku tidak tahu dan hanya sedikit shock saat mobil itu meluncur cepat dan berhenti tepat didepan ku. Tentu saja itu menyulut kekesalanku, tapi coba lihat siapa orang yang baru saja turun dari mobil itu, hahh! Untuk apa kim kibum berada disini pagi pagi? Bukankah harusnya dia pergi kesekolahnya? Hahh, sudahlah aku tidka ingin memikirkannya.
“Hahh! Hampir saja aku marah marah padamu lagi. Kau ini mengagetkanku.” Jawabku yang mencoba menghilangkan rasa kesalku
“Kau iin kesekolah kan? Kajja naiklah aku akan mengantar mu.”
Aku tidak percaya mengatakan hal itu. “Mwo??”
“Naiklah akan ku antar sampai disekolah mu.”
“Aniyeo, tidak usah aku bisa kesekolah menggunakan bus.”
“Sudahjam berapa sekarang? Kau ingin terlambat masuk kekelas?”
“Aniyeo. Tapi bukankah kau juga harus kesekolah. Kau juga bisa terlambat datang nanti.”
“Sekolah ku tidak jauh dari sekolah mu, jadi tenang saja.” Jawabnya dan lagi-lagi dia mengeluarkan killersmilenya itu aku yang melihatnya hanya bisa mendesah saja. Dan aku menerima tawarannya untuk berangkat bersamanya.
“Baiklah kita berangkat bersama.” Lagi-lagi dia tersenyum seperti itu. Kami pun berangkat menuju kesekolahku. Didalam mobil juga aku tidak banyak bicara karena memang aku sering malas diajak mengobrol pagi-pagi begini, dan sepertinya kibum mengerti dengan itu, dia juga tidak banyak bicara. Setelah setengah jam perjalanan kami tiba disekolah ku, aku turun dan mengucapkan terima kasih padanya. “Gomaweoyo, telah mengantarku” kata ku sambil tersenyum
“Gwaenchanayo, aku senang bisa berangkat kesekolah bersama mu.” Jawabnya dengan sangat lembut
“Pergilah nanti kau terlambat.” Kataku
“Kau mengusirku?”
“Aniyeo. Inikan sudah siang nanti kau terlambat sampai disekolah mu.”
“Tidak sebelum kau masuk kedalam sana.”
“Wae? Inikan sudah didepan sekolah.”
“Ne, tapi aku ingin melihatmu masuk.”
“OK, aku akan masuk.” Aku tersenyum padanya setelah itu berbalik berjalan masuk menuju kelasku. Seperti biasa aku menggunakan earphone ku dan menyetelnya keras-keras. Sampai didepan kelas yoori sudah menunggu ku dengan tatapannya yang penuh tanya. Aku tidak tahu apa yang dilakkannya di depan pintu kelas dengan tatapan dan wajah seperti itu. Begitu aku ingin masuk kekelas dia menarik tangaku, aku pun melepaskan earphone yang kukenakan. “Ya.. jung yoori apa yang kau lakukan?” tanyaku sedikit agak kesal dengan tatapannya padaku.
“Kau berangkat bersama kibum?” tanyanya penuh selidik
“Oh itu. Ne aku berangkat bersamanya. Waeyo?” tanyaku yang semkin tidak mengert
“Itu hal yang bagusss!!” tiba-tiba saja tatapnnya yang penuh tanya itu berubah menjadi tatapan tertarik yang sama sekali aku tidak mengerti. Karena aku sedang malas mendegarkan kkata-katanya yang aneh-aneh aku kembali berjalan masuk kedalam kelas, ya tentu saja yoori mengikutiku dari belakang seperti ekor. Aku duduk dibangkuku sedangkan yoori menarik bangku yang berada di samping meja milikku. Dia duduk dan lagi-lagi memandangiku dengan tatapan yang sangat ingin tahu. Kau tahu saat dia menatapku seperti itu rasanya ingin sekali aku tendang dia jauh-jauh agar tidak duduk dihadapanku dengan tatapan seperti itu.

Senin, 03 September 2012

Fanfiction She's Gone part 2



She's Gone part 2


Jam pulang sekolah pun tiba aku yag saat itu sedang berjalan keluar gerbang bersama kyuhyun dan henry dikejutkan oleh yoori yang tiba-tiba saja berlari menghampiri kami.
“Ya.. yoori kau dari mana saja? Kami mencarimu tau.” Tanya kyuhun kesal
“Mianhae, tadi aku menemui seseorang didepan.” Jawabnya
“Siapa?” tanya henry
“Kim kibum”
“Mwo?! Kau bilang kim kibum?” tanya ku
Yoori mengangguk “Ne, dia ada didepan. Dia bilang ingin mentraktir kita makan siang.”
“Makan siang?” tanya kyuhyun lagi
“Ne, makan siang. Ayo dia sudah menunggu didepan.” Ajaknya
“Tunggu.. aku tidak ikut.” Jawabku
“Aku juga.” Jawab henry ikut-ikutan
“Waeyo?” tanya yoori
“Aku sedang malas kemana-mana, aku ingin langsung pulang saja.”
“Ayolah kau harus ikut. Kita kan sudah lama tidak bertemu kibum.”
“Molla!” jawabku
“Kau harus ikut! Karena aku juga akan ikut! Kajja!!” kata kyuhyun yang langsung saja menyeretku keluar gerbang dan menemui kibum yang sejak tadi sudah menunggu disana.
“Kibum-ssi kenalkan dia kyuhyun.”
“Annyeong.. kibum imnida.” Jawab kibum sambil tersenyum dengan manis
“Annyeong.. aku Cho kyuhyun.”
“Kibum-ssi kajja.” Kata yoori.
Kami pun pergi menggunakan dua mobil. Aku bersama henry sedangkan kyuhyun dan yoori bersama kibum. Kami pun sampai direstaurant cina yang menurut ku agak asing, karena memang sebelumnya aku tidak pernah datang kesini. Kami masuk ke restaurant cina itu lalu memesan makanan, karena aku sedang tidak ingin banyak bicara makanya sejak tadi aku hanya mendengarkan lagu dari earpone yang ada ditelingaku. “Ya… yeojin-ah kenapa kau diam dan hanya mendengarkan lagu saja sejak tadi?” tanya kibum padaku yang tentu saja aku tidak mendengarnya karena memang aku menyetel volume nya kencang sekali pada earphonenya. Mungkin karena kesalnya kyuhyun langsung menarik saja earphone yang menyumpal telingaku sejak tadi. Tentu saja aku kesal dibuatnya “Ya.. Cho kyuhyun! Kenapa kau menarik earphone ku?!”
“Kau ini, kami sejak tadi mengobrol panjang lebar sedangkan kau hanya diam dan mendengarkan lagu saja sejak tadi. Ada apa denganmu?!”
“Aku? Aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang malas bicara saja.” Jawabku dingin
“Malas bicara atau kau malas karena aku seret kesini?”
“Dua-duanya!” kataku mash merasa kesal. “Kembalikan earphone milikku!”
“Molla! Akan ku kembalikan saat pulang nanti!” jawab kyuhyun dengan penuh penekanan disetiap katanya. Ya.. akhirnya akupun menyerah juga dengan sikap kyuhyun yang seperti itu, tapi entah hanya perasaan ku saja atau apa sepertinya sejak tadi kibum selalu melirik kearah ku. Tapi itu hanya perasaan ku saja dan aku tidak mau mengambil pusing untuk hal-hal yang tidak penting. Karena kyuhyun dan kibum sama-sama menyukai permainan game online merekapun jadi cepat akrab, begitu juga dengan henry entah dari mana datangnya setan yang menghampirinya dia juga sudah mulai akrab dengan kibum melalui pembahasan tentang buku-buku yang mereka bicarakan. Sungguh aku tiak tahu jika kibum juga suka membaca buku setahuku dia hanya suka mengerjai aku saja.
Saat kami akan pulang yoori meminta kibum untuk mengantarku katanya rumah kami searah sedangkan mereka bertiga akan pulang bersama karena mereka juga satu arah. Akupun mennurut saja pada ucapannya meskipun dengan tidak senang hati aku pulang bersama kibum. Bukan karena aku membencinya tapi aku hanya merasa tidak nyaman saja, entahlah aku juga tidak tahu kenapa.
*didalam mobil)
“Sepertinya kau tidak senang hari ini?” tanya kibum
“Bagaimana aku mau senang jika aku diseret ketempat yang tidak ingin aku datangi.” Jawabku dingin
“Apa karna aku?”
“Aniyeo. Hanya saja perasaan hatiku sedang tidak baik hari ini.” setelah menjawab pertanyaannya itu aku mencoba mencari earphone ku ditas, tapi tidak ada. Sepertinya earphone ku terbawa oleh kyuhyun. Hah! Orang itu selalu saja!
“Kau mencari apa?”
“Earphone milikku.”
“Bukankah tadi diambil oleh kyuhyun.”
“Ne, dan kerenanya aku sangat kesal hari ini.”
“Mau kubelika yang baru?”
“Andwae. Aku masih ada dirumah”
“Tapi bagaimana jika aku mau membelikanmu?”
“Aku bilangkan tidak perlu, aku masih ada banyak dirumah.”
Setelah itu kami berdua hanya diam saja sampai didepan rumahku. Aku mengucapkan terimakasih karena dia telah mengantarkanku. “Gomaweo.. telah mengantar ku..”
“Cheonmaneyo. Aku senang bisa mengantarmu.” “Yeojin-ah bolehkah kapan-kapan aku main kerumah mu?”
“Mwo? Untuk apa?”
“Aku rindu dengan lee donghae hyung.”
“Ya silahkan saja. Aku juga tidak bisa melarangmu kan untuk bertemu dengan oppa ku.” “Aku masuk dulu.”


Fanfiction She's Gone Part 1

She's Gone Part 1


Judul : She’s gone
Genre :
Cast : Kibum, Lee yeo jin, Lee donghae, Kyuhyun, Henry, Yoori


Aku lee yeo jin orang Indonesia keturunan korea. Ya ayah ku adalah orang korea dan ibuku orang Indonesia kami pindah 7 tahun yang lalu dari Indonesia ke korea saat aku kelas 5 SD. Sebenarnya ayah memutuskan untuk tidak kembali ke korea lagi, ayah bilang ingin memulai bisnis barunya di Jakarta tapi kemudian paman ku di korea menelfon dan dia ingin ayah membantu bisnis keluarga disana. Akhirnya mau tidak mau kami sekaluarga harus pindah juga. Pertama kali aku tiba dikorea aku berkata pada diriku sendiri bahwa ini tempat yang keren :D maklum saja meski ayahku orang korea tapi dia menolak untuk mengajakku ke korea katanya sih aku tidak akan mau pulang jika dibawa kesana. Ternyata benar perkataan ayah aku tidak ingin pulang ke Jakarta :D
Sekarang tahun terakhirku di senior high school Do woon bersama yoori, kyuhyun dan henry. Henry oppa dia juga keturunan cina-korea karena dia sangat kalem jadi aku senang bila bersama dengannya berbeda sekali jika bersama kyuhyun oppa dia selalu saja mengerjaiku sampai aku tak tahan bila dekat-dekat dengannya. Aku sedang berada diatap sekolah untuk membaca bukuku, ya atap sekolah adalah tempat yang bisa aku tuju jika aku tidak ingin diganggu oleh siapapun tapi tidak sampai suaraitu mencari-cari keberadaan ku. “Dimana dia?” Tanya seorang pria
“Dia pasti bersembunyi.” Jawab seorang gadis
“Henry-ah cepat cari dia.” Suruh seorang pria
“Untuk apa dicari dia ada dibalik pilar itu.” Jawabnya santai
“Nah, ketemu kau.” Kata seorang gadis mengagetkanku
“Heuhh, kalian sejak kapan kalian disini?” Tanya ku yang baru sadar dengan kehadiran mereka, karena sejak tadi aku membaca buku sambil mendengarkan music jadi aku tidak mengetahui kedatangan mereka.
“Kau ini senang sekali bersembunyi sih.” kata kyuhyun sambil mendesah
“Hehe, mianhae mianhae aku sedang ingin membaca buku tadi jadi aku kesini.” Jawabku sambil tersenyum
“Ayo kau mau ikut kami ke kantin tidak?” Tanya yoori
“Ah, aku tidak lapar jadi kalian saja.” Jawabku
“Kau harus ikut. AYO!” Kyuhun menarik tangan ku. Akhirnya akupun mengikuti mereka ke kantin. Mereka bertiga memesan makanan sedangkan aku hanya memesan minum saja karena entah terserang virus apa hari ini aku tidak punya nafsu makan padahal biasanya aku sanggup menghabiskan dua mangkuk sup buatan eomma ku :D tapi tidak dengan hari ini, aku merasa akan ada yang terjadi tapi tidak tahu apa. “Kenapa dia sempat-sempatnya melamun dikantin?”  “Hei yeojin.” Kata yoori mengagetkanku, ternyata sejak tadi aku sedang melamun tidak tahu memikirkan apa entah tentang aku yang tidak nafsu makan hari ini atau tokoh tokoh pada buku yang aku baca. “Ah, mianhae.” Jawabku
“Kau kenapa?” Tanya henry oppa yag duduk di sampingku
“Aniyo, gwaenchanayo. hanya saja ada yang menganggu perasaan ku.” Jawabku dengan raut wajah sedih
“Apa karena tokoh tokoh di bukumu lagi?” ejek kyuhyun
“Aniyo, kali ini bukan karena tokoh didalam buku. Tapi, entahlah aku juga tidak tahu apa.” Jawabku yang bingung dengan diri ku sendiri
“Kau ini selalu saja tidak tahu apa yang kau fikirkan jika sedang melamun.” Jawab yoori
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk-angguka kepalaku saja mendengar yoori berkata seperti itu.
“Pulang sekolah kalian ada acara?” Tanya henry
“Aku ada les.” Jawab yoori
“Ada pekerjaan yang harus ku kerjakan.” Jawab kyuhyun
“Mwo? Pekerjaan apa? Pekerjaan bermain starcraft?” kataku
“Heissh kau.” Kemudian dia tertawa, tentu saja aku benar dia pasti akan menolak semua ajakan kami jika ingin bermain game online.
“Ireon baboya!” kataku mengejeknya
“Mwo? Apa kau bilang tadi? Babo?! “ kyuhyun kesal
“Memang kau baboya oppa.” Kataku sambil menjulrkan lidah untuk meledeknya
“Awas kau ya. Aku tidak akan membantumu lagi untuk mengerjakan soal matematika.” Ancamnya
Aku hanya tertawa mendengarnya “Coba saja.” Kataku masih tetap meledeknya
“Kalian ini sudahlah.” Kata henry
“Waeyo oppa? Aku bisa menemanimu.” Jawabku
“Baiklah. Sepulang sekolah temani aku ke toko buku ya.”
“Oke.” Jawab ku setuju
Sepulang sekolah aku dan henry oppa pergi ke toko buku tempat kami biasa membelinya. Aku mencoba mencari buku-buku yang baru saja rilis untuk bulan ini, dan henry oppa pun mencari buku yang dicarinya. Saat sedang mencari tanpa sengaja aku menabrak seseorang disampingku “Ah mianhae mianhae.” Kataku
“Gwaenchanayo” kata seorang pria yg tidak sengaja ku tabrak
“Mianhae, aku tidak sengaja” sambil membungkuk meminta maaf
“Iya tidak apa-apa sungguh”
Kemudian henry sudah berdiri disampingku dan bertanya padaku “Ada apa?”
“Aniyo, aku tidak sengaja menabraknya saat mencari buku.” Jawabku
Pria yang ku tabrak tadi tersenyum lebar. “Aku tidak apa-apa. Dia tidak sengaja.”
“Baiklah.” Jawab henry “Kau sudah mendapatkan bukunya”
“Ne oppa, aku sudah mendapatkannya.”
“Kalau begitu kkaja”
Aku dan henry pun menganggukkan kepala untuk memberi hormat kepada pria tadi. Tapi saat kami berjalan pria itu mulai bicara “Jadi kau lupa dengan ku ya?”
“Mwo? Apa kau bicara padaku?” tanya ku bingung
“Lalu pada siapa lagi?”
“Mianhae tapi aku tidak mengenalmu.”
Dia terkekeh mendengar jawabanku “Lee yeo jin dongsaeng dari lee donghae hyung mempunyai teman baik bernama jung yoori”
“Mwo? Dia tahu tentangmu yeojin.” Jawab henry
“Ne, tapi darimana kau tahu tiu semua?” tanyaku yang mash bingung dengan pria ini
“Dasar ingatan mu memang payah sekali ya” dia tersenyum “Baiklah akan aku ingatkan dengan memperkenalkan diriku “Anyeonghaseo jeoneun kim kibum imnida.” Jawabnya sambil tersenyum
“Kim kibum?” jawabku
“Ne, kau sudah ingat sekarang?”
“Sileo. Aku tidak mengingatmu”
“Benar kau tidak mengingatnya?” tanya henry
“Ne oppa, aku tidak ingat kalau aku punya teman bernama kim kibum.” Jawabku dengan polosnya
“Aishhh, kau ini benar-benar ya.” Jawab kibum sedikit kesal “Apa kau ingat seseorang yang selalu menjahilimu, mengejekmu, dan menggodamu saat kau masih SD?”
Aku berfikir sebentar, aku pun mulai sedikit mengingatnya sepertinya aku punya teman bernama kim kibum saat SD tapi aku lupa, benar-benar lupa.
“Sepertinya aku punya tema bernama kibum. Tapi itu sudah lama sekali, dan aku sedikit lupa denganya.” Jawabku masih benar-benar polos
“Coba ingat lagi” henry menyuruhku
Aku memikirkannya lagi dan sekarang aku mengingatnya setelah berfikir cukup keras. Ya ternyata dia memang teman SD ku  yang sangat menyebalkan dia adalah kim kibum. Orang yang selalu menggangguku, menggejekku, menggodaku, dan menjahiliku sampai rasanya aku ingin menendangnya keluar dari sekolah, tapi tentu saja aku tidak melakukan itu.
“Ah! Aku mengingatnya! Kau! Kau kim kibum yag selalu mengganggu ku kan?”
“Ne, ternyata kau masih lambat berfikir ya jika disuruh mengingat.” Dia tertawa
“Ya! Kau juga tidak pernah berubah! Sering mengejekku!”
Kibum tertawa dan sepertinya aku mendengar henry juga ikut tertawa. Aku mendengus sebal lalu berkata “Lama tidak bertemu denganmu. Apa kabarmu?”
“Aku? Seperti yang kau lihat sekarang aku baik-baik saja.”
“Joasseo. Aku kira selama ini kau hilang ditelan bumi.” Jawabku
“Mwo?” dia tertawa “Selama ini aku tinggal di amerika dan aku baru saj minggu lalu kembali kesini.”
“Kenapa kembali? Lebih baik di korea berkurang satu orang sepertimu.”
Lagi lagi dia hanya tertawa dan mengeluarkan senyumnya itu “Ah, sudahlah.. hei bagaimana jika kita makan malam bersam sekarang?”
“Mianhae, aku tidak bisa. Aku janji dengan donghae oppa untuk makan malam bersama.” Aku melirik jam tangan yang kukenakan “Ya, mianhae kibum-ssi aku dan henry  harus segara pulang karena donghae oppa menunggu kami.”
“Baiklah. Sampai bertemu lagi.” Jawab kibum
Sesampainya dirumah saat aku membuka pintu donghae oppa sudah marah-marah karena aku telat 10 menit.
“Ya, yeojin-ah kau dari mana saja?! Aku kan bilag jangan pulang terlambat.”
“Mianhae oppa, tadi aku mampir ke toko buku sebentar lalu aku bertemu dengan kibum.”
“Mwo? Apa kau bilang tadi? Kibum?”
“Ne, kim kibum? Kau masih mengingatnya?”
“Tentu saja, aku masih sering mengirim pesan dengannya. Bukankah dia di amerika”
“Molla! Sudahlah jangan menannyakannya padaku lagi. Aku ganti baju sebentar, oppa tunggu dimeja makan saja.” Jawabku
Setelah aku berganti pakaian kamipun makan bersama, disepanjang makan malam donghae oppa terus membicarakan tentang kibum, aku tidak mengerti ada apa denganya? Kenapa begitu bersemangat saat menceritakan kibum? Hah sudahlah aku sedang tidak ingin memikirkan apa-apa saat ini. Setelah maka malam selesai aku masuk kedalam kamar dan mengerjakan tugas-tugasku yang diberikan oleh songsaenim.
Keesokan paginya aku yang baru saja datang sudah mendengar teirakan jung yoori dari jauh “Yeojin-ah~~” “hei, kibum sudah kembali kau tahu kan?”
“Mwo?” tanyaku tidak mengerti
“Kim kibum sudah kembali.”
“Waeyo? Aku sudah bertemu dengannya kemarin.”
“Semalam dia datang berkunjung kerumah ku.”
“Mwo?!” tanya ku kaget
“Dia bilang dia bertemu denganmu ditoko buku bersama seorang pria, dan dia juga mengatakan bahwa ingatanmu masih sama buruknya dengan yang dulu.”
“AH! Orang itu selalu saja! Biarkan saja! Aku tidak ingin memikirkannya.” Jawabku sambil berlalu pergi.